BANTEN OKE
Perkuat Angkutan Penyeberangan Jawa-Sumatera Daripada JSS
18.143.23.153 – Memperkuat angkutan antar-pulau Jawa-Sumatera melalui penyeberangan dianggap realistis dibandingkan dengan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). Seharusnya angkutan penyeberangan itulah yang perlu diperkuat. Hal itu lebih strategis, karena realisasinya lebih cepat.
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono. Menurut dia, untuk membangun Jawa-Sumatera, akan lebih baik memperkuat armada ferry penyeberangan antara Pelabuhan Merak-Bakauheni.  “Sambil kita menunggu ya,†tegasnya, Selasa (18/3/2014) ditulis Merdeka.com.
Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melihat kondisi transportasi penyeberangan belum ideal. Sehingga perlu pembenahan agar konektivitas Jawa-Sumatera meningkat. Permasalahan yang dihadapi adalah jalur ferry yang dikuasai penuh PT ASDP Indonesia Ferry yang merupakan BUMN.
Bambang menyarankan agar sebaiknya melibatkan swasta dalam bisnis tersebut. Untuk itu pihaknya tengah membuat kajian. Ia mempersilahkan jika pihak swasta ingin membangun jalur Ferry Jawa-Sumatera.
Dengan tegas Bambang katakan, proyek JSS bukan ide dari Kemenhub, melainkan pengusaha Tommy Winata. Untuk rencana proyek JSS, Kemenhub menjelaskan banyak regulator yang harus diikuti jika megaproyek JSS dibangun.
Bambang menyontohkan, harus ada jalur yang terintegrasi dengan kereta api. Dengan demikian, JSS tidak sebatas mendorong penggunaan mobil pribadi, tapi sekaliguas angkutan umum. Belum lagi bagaimana dengan adanya JSS tidak langsung mematikan bisnis ferry.
Maka dari itu, Kemenhub pernah mengajukan agar di JSS ada jalur kereta. Kemudian harus mengikuti kaidah International Maritime Organization. Terakhir harus melihat posisi dari ferry-ferry yang ada sekarang. (SY)