Connect with us

Pemkot Tangsel Berikan Pelatihan Budidaya Jamur

Info SKPD

Pemkot Tangsel Berikan Pelatihan Budidaya Jamur

18.143.23.153- Untuk mengoptimalkan lahan yang sempit di Kota Tangsel, Pemkot mengajak masyarakat untuk melakukan budidaya jamur merang di wilayahnya masing-masing.

Sebanyak 40 peserta mengikuti pelatihan budidaya jamur dari masing-masing Kecamatan dan berkumpul di BPP Jombang, Selasa (19/8). Pelatihan budidaya jamur ini merupakan program dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie yang akrab disapa Bang Ben ini menjelaskan bahwa Kota Tangsel memiliki luas wilayah 157 kilometer persegi dan dihuni dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat terutama petani ditengah-tengah lahan yang sangat terbatas dan budidaya jamur merang adalah salah satu jawabannya.

“Saat ini penduduk di Kota Tangsel sudah mencapai 1,3 juta jiwa, dengan lahan yang kian terbatas akibat  kepadatan penduduk, maka cara bertani yang baik adalah dengan mengembangkan tanaman yang tidak membutuhkan lahan luas,” ujar Bang Ben saat membuka pelatihan budidaya jamur.

Menurut Bang Ben untuk mengembangkan jamur ini. lahan yang dibutuhkan cuma sekitar 4 meter kali 6 meter. Di luas lahan ini, bisa dibangun bangunan bernama kubung dengan bahan sterofoam dan atap rumbia.

Budi daya jamur merang ini sangat menguntungkan sekali, dimana masa panen masyarakat pembudidaya jamur bisa menghasilkan Rp 6 juta, dibandingkan lahannya dibuat kontrakan.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel menuturkan bahwa saat ini permintaan akan jamur di Kota Tangsel mencapai 1 ton perharinya. Namun sayangnya Tangsel belum bisa memenuhi itu semua.

“Permintaan untuk Kota Tangsel saja mencapai 1 ton perhari. Sedangkan kami baru bisa memenuhi 400 kilogram saja,” ungkapnya.

Saat ini satu kilo jamur merang dihargai Rp 25 sampai 28 ribu di pasaran. Sedangkan jamur merang bisa dipanen berkali-kali untuk sekali tanam, dengan estimasi modal yang sangat minim.

“Pemkot memfasilitasinya dengan kubung atau tempat menanam jamur sebanyak 10 unit. Jadi masyarakat bisa belajar disini sekalian,” tegas Dadang. (te/tp/to)

 

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top
Exit mobile version