Connect with us

Hasan Gaido Harap Indonesia Jadi Sentral Ekonomi Syariah di Dunia

BANTEN OKE

Hasan Gaido Harap Indonesia Jadi Sentral Ekonomi Syariah di Dunia

Dalam lima tahun terakhir ini, perkembangan bisnis syariah kian marak. Sepintas yang menerapkan konsep syariah baru di bidang perbankan, asuransi, micro finance, pariwisata, hingga pendidikan. Padahal sejatinya, ada banyak usaha yang telah menerapkan konsep syariah dalam operasionalnya.

Demikian disampaikan founder dan CEO Gaido Group, Muhammad Hasan Gaido di hadapan peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) 2017 di Gedung LPMP Banten Rangkasbitung, Lebak, pada Minggu (22/10) pagi.

Menurut Hasan Gaido, bisnis merupakan peluang dasar yang kuat, maka harus menggunakan syari’at Allah Subhanahu Wata’ala (SWT). Sebab, aturan ataupun undang-undang manusia kapan saja bisa diganti, tapi firman Allah SWT tidak akan lapuk dimakan zaman.

Hasan Gaido melanjutkan, dalam berusaha, kalaulah hanya melihat kesuksesan manusia pada umumnya maka itu hanya sesaat. Pasalnya, boleh jadi saat ini baik dan benar, tapi belum tentu seterusnya, maka yang musti diteladani adalah bagaimana cara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) berbisnis.

“Karena  apa yang dilakukan oleh Rasul itu sudah pasti atas dasar panduan, wahyu dari Allah melalui perantara malaikat Jibril. Ini harus menjadi pijakan dasar dalam berbisnis syariah,” tegasnya.

Karena itu, sebagai sebuah entitas bisnis Gaido yang didirikannya sejak 2003 telah memiliki landasar dasar yang kuat.  “Kami meyakini bahwa dasar yang kuat itu adalah dengan keimanan (tauhid). Dimana, iman itu diucapkan oleh lisan, diitikadkan dalam hati lalu dilakukan dalam perbuatan,” ujar Hasan.

Lantas, kata Hasan Gaido, KAMMI sebagai sebuah organisasi pergerakan yang dimotori para mahasiswa sebagai agent of change, harus mampu mendorong Indonesia sebagai sentral ekonomi syariah di dunia. Hal ini bukan sekadar isapan jempol, pasalnya Indonesia dengan penduduk 262 juta jiwa merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia sekitar 87% (227,9 juta) orang.

“Tentu ini merupakan pasar yang potensial, jangan sampai di tengah era perdagangan bebas, negeri ini malah jadi pasar bagi negara lain,” kata Hasan mengingatkan.

Dalam kesempatan itu, Hasan Gaido juga memaparkan konsep bagaimana agar para mahasiswa untuk merubah mindset (paradigma) bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus harus memiliki mental pengusaha. Tidak hanya itu, Hasan juga memberikan step by step bagaimana mendirikan sebuah usaha, mulai dari pengurusan legalitas hingga bagaimana menghadapi pasar.

“Menjadi wirausahawan adalah pilihan terbaik,” kata Hasan yang tecatat sebagai Sekjen Asosiasi Usaha Menengah Indonesia (AUMI) ini.

Hasan menegaskan, mahasiswa harus bisa satukan visi, kejar misi, bangun negeri ini dengan karya bukan cuma bualan atau malah hujatan dan cacian. “Bismilah, semua itu bisa terjadi asal ada niat yang diitikadkan oleh hati, diucapkan oleh lisan dan dilakukan oleh perbuatan,” ujar Hasan mengingatkan lagi terkait landasan dalam berusaha.

Terkait kehadiran Muhammad Hasan yang tercatat sebagai Ketua Kadin Bilateral Komite Tetap Timur Tengah dan OKI, menurut Ketua Pelaksana Rapimnas II KAMMI, Sadam Husein Faluddin mengatakan di sesi Stadium Generale (kuliah umum) Rapimnas yang dihadiri para pengurus dari seluruh daerah ini sengaja menghadirkan sosok pengusaha muda yang sukses mengembangkan bisnis berbasis syariah.

“Pak Haji Hasan tidak saja sebagai putra daerah Lebak yang telah sukses mengembangkan usaha, tapi juga aktif dalam berbagai organisasi dan dikenal sebagai mentor bisnis,” katanya.

Menurutnya, selain Rapimnas menjadi kesempatan strategis untuk menyatukan komitmen dan langkah seluruh Ketua KAMMI di daerah, juga untuk menggali ilmu dan wawasan pengetahuan terkait bisnis syariah sebagai bekal dalam menjalankan roda organisasi. “Di Rapimnas ini kami juga memberikan motivasi yang lebih kuat bagi para kader utuk mencapai visi besar KAMMI yaitu Jayakan Indonesia 2045,” ujarnya. (rls)

To Top