Connect with us

Pernyataan APTISI Tentang Meragukan Kualitas UNPAM, Dihujat Balik Oleh Alumninya

BANTEN OKE

Pernyataan APTISI Tentang Meragukan Kualitas UNPAM, Dihujat Balik Oleh Alumninya

Alumni fakultas hukum Universitas Pamulang (HIMNIKUM) dan Forum Komunikasi Alumni S1 Akutansi (FOKALSIUM) menuntut Dr. Po. Abas Sunarya,M.Si. selaku Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah Banten meminta maaf kepada UNPAM. Tuntutan tersebut diajukan terkait pernyataan APTISI wilayah Banten yang keberatan dengan adanya statement meragukan kualitas kampus dengan biaya murah.

Ketua HIMNIKUM, Dr.Dodi Sugianto,S.H.,M.H,,M.kn. menilai penolakan pembangunan kampus UNPAM di Kota Serang yang dilakukan oleh APTISI sangat tidak mendasar. Dodi menilai alasan APTISI Banten menolak pembangunan kampus karena biaya murah merupakan bentuk penyebaran informasi bohong yang tidak berdasarkan kajian akademis.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua FOKALSIUM saudara Deddi Kurniawan,S.E., bahwa APTISI perlu mengklarifikasi dan meminta maaf terhadap Universitas Pamulang terkait pernyataannya yang sudah bergulir di media massa.

“APTISI Banten harus meminta maaf terhadap UNPAM sebagai pionir kampus dengan biaya murah yang tidak berkonsep komersialisasi pendidikan dalam pengelolaannya. Dodi menyampaikan penolakannya terhadap pembangunan Kampus dengan biaya murah adalah suatu bentuk tidak mendukung program pemerintah dalam upaya peningkatan sumber daya manusia indonesia,” ujar alumni UNPAM tersebut dalam konferensi persnya, Pamulang Tangerang Selatan, Sabtu (21/03/2021).

Lebih lanjut, Dodi menyampaikan tindakan APTISI Banten yang melakukan audensi keberatan dengan adanya kampus UNPAM terhadap Walikota Serang merupakan tindakan yang tidak mencontohkan seorang terpelajar.

APTISI dianggap tidak pantas mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan keonaran dikalangan masyarakat, “Apa yang dilakukan APTISI Banten sangat merugikan nama baik UNPAM,” ucap Alumni Universitas Pamulang yang juga sudah menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum pada kampus Universitas Padjajaran (UNPAD) tersebut.

Dodi menilai seharusnya APTISI Banten bergembira dan menyambut baik kehadiran kampus UNPAM di Kota Serang. Pasalnya kampus tersebut akan membantu masyarakat terutama dalam bidang pendidikan.

“Semestinya APTISI Banten menyambut UNPAM dengan baik. Karena kampus itu akan membantu masyarakat mengenyam pendidikan Perguruan tinggi sesuai yang diamanahkan oleh Konstitusi untuk mencerdaskan anak bangsa,” pungkas Dodi.

Dalam tuntutan yang dilakukan beberapa Alumni UNPAM tersebut diatas dalam konferensi persnya yakni;

1. Kami Alumni, terkait dengan pernyataan Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah Banten terkait dengan Statement Kampus dengan biaya murah diragukan kualitasnya ,adalah berita atau informasi yang tidak didukung dengan kajian akademis,apa alagi pernyataan tersebut oleh oleh seorang Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah Banten yang menimbulkan keresahan dan keonaran (membuat gaduh) di kalangan masyarakat yang mana pernyataan tersebut diduga merupakan suatu kebohongan karena tidak didukung oleh Kajian Akademis.

2. Kami selaku Alumni terkait dengan Statement menyatakan kampus dengan biaya murah diragukan kualitasnya merupakan pola pikir komersialisasi pendidikan. Dengan ini untuk kemajuan pendidikan di Provinsi Banten, kami selaku Alumni dari Perguruan Tinggi di Banten meminta Ketua APTISI untuk mengundurkan diri dikarenakan pemikirannya telah menjurus kepada komersialiasi pendidikan.

3. Apabila dalam waktu 3×24 jam Dr.Po. Abas Sunarya, M,Si. selaku Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah Banten tidak mengajukan permintaan maaf atas pernyataannya terkait kampus dengan biaya murah diragukan kualitasnya maka kami akan melaporkan secara Hukum Pidana dan mengajukan Gugatan secara Hukum Perdata. (Red/Dh).

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top