Connect with us

Bullying di Lingkungan Sekolah, Begini Dampak dan Langkah Pencegahannya

Edukasi

Bullying di Lingkungan Sekolah, Begini Dampak dan Langkah Pencegahannya

Bullying atau perundungan, merupakan masalah yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Tidak peduli jenis sekolahnya, baik itu sekolah negeri, swasta, atau sekolah bergengsi sekali pun, perundungan dapat terjadi.

Bullying dapat terjadi dalam berbagai segi seperti melakukan bullying dengan fisik, verbal, terselubung, dan cyber bullying.

Bullying dari segi fisik melibatkan penggunaan kekuatan seperti menganiaya sesama siswa, memukul dengan benda-benda, ataupun merusak properti.

Kemudian, dari segi verbal meliputi pemanggilan nama, komentar stereotip, dan hinaan. Sedangkan bentuk terselubung dengan menyebarkan desas-desus terhadap anak-anak lain dan meniru secara memalukan.

Lalu, yang sering terjadi saat ini adalah bullying dari segi cyber bullying yakni menggunakan media sosial atau teknologi untuk melecehkan atau mengintimidasi.

Dampak dari Perbuatan Bullying

Bahaya dari bullying adalah memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kesehatan mental korban.

Berikut dampak jangka panjang dari perbuatan bullying:

1. Korban bullying rentan mengalami gangguan cemas dan depresi yang dapat berlanjut hingga dewasa. Gangguan ini dapat berupa gejala emosional seperti takut, sedih, dan marah yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

2. Pengalaman trauma akibat bullying dapat menyebabkan korban mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang dapat berlanjut hingga dewasa.

PTSD ini dapat berupa gejala seperti hyperarousal, insomnia, dan gangguan tidur yang dapat mempengaruhi keseimbangan siklus tidur dan terjaga.

3. Korban bullying rentan mengalami gangguan beradaptasi yang dapat berlanjut hingga dewasa. Gangguan ini dapat berupa gejala seperti kesulitan dalam bergaul, takut saat bertemu dengan pelaku, dan tidak bersemangat dalam belajar.

4.Korban bullying berisiko mengalami gangguan kesehatan mental jangka panjang seperti depresi, gangguan pencernaan, dan gangguan beradaptasi.

Gangguan ini dapat berupa gejala seperti takut, sedih, dan marah yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Contoh Kasus

Contoh kasus bullying yang belum lama terjadi hingga viral ialah bullying di sekolah swasta bergengsi, Sekolah Binus School Serpong.

Diketahui, perundungan tersebut dilakukan oleh anak dari salah satu selebritis terkenal, Vincent Rompies yang melakukan pengeroyokan dengan belasan seniornya, hingga korban masuk rumah sakit.

Dari kejadian tersebut, ini membuktikan bahwa tidak ada sekolah yang berbeda mengenai perbuatan bullying.

Langkah Pencegahan Bullying

Untuk mencegah perbuatan perundungan di  lingkungan sekolah, orang tua dan pihak sekolah perlu memiliki peran yang sangat penting.

Berikut beberapa langkah untuk mencegah perundungan:

1. Mengadakan seminar tentang perundungan, dampaknya, dan cara menghadapi, baik siswa, guru, maupun orang tua.

2. Menerapkan kebijakan anti-perundungan yang jelas dan tegas di sekolah.

3. Mengajarkan siswa tentang empati dan cara menyelesaikan masalah secara damai.

4. Menciptakan budaya sekolah yang positif dan inklusif melalui kegiatan ekstrakulikuler.

5. Melibatkan orang tua dalam upaya pencegahan perundungan melalui komunikasi yang rutin dan transparan.

Mencegah perundungan di sekolah memerlukan pendekatan yang komprehensif, melibatkan siswa, guru, orang tua, bahkan masyarakat sekalipun.

Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Sehingga, setiap siswa merasa dihargai dan dilindungi dari perundungan.

Penulis: Farish Naufatama Aiman Pambudi, Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pamulang (Unpam)

Editor: Sahrul Darsono

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top